MASUK SURGA DARI PINTU MANAPUN
[1] Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhialloohu 'Anhu, Rasululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Tidaklah seseorang di antara kalian berwudhu lalu ia menyempurnakan atau memperbaiki wudhunya, kemudian ia mengucapkan:
“ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDULLOOH WA ROSUULUHU”
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang Haq untuk disembah) selain Alloh, tiada sekutu baginya, dan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rosul- Nya”
Melainkan dibukakan baginya delapan pintu Surga dan ia akan dapat memasukinya dari pintu manapun yang ia inginkan”.
HR. Muslim dalam Shahiih Muslim (I/ 209 No. 234).
[2]. Dari ‘Utbah bin ‘Abd as- Sulami Radhialloohu 'Anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim ditinggal mati oleh tiga orang anaknya yang belum baligh, melainkan mereka akan menjumpai dirinya di antara delapan pintu Surga, yang dapat ia masuki dari manapun yang ia inginkan”.
HR. Ibnu Majah dalam Shahiih Ibni Majah (I/ 312, No. 1604) sanadnya dinyatakan “Hasan” oleh al- Mundziri dalam at- Targhiib wa at- Tarhiib (III/ 89) dan Ibnu Hajar dalam Fat-hul Baari (III/ 121). Syaikh al- Albani menyatakan “Hasan” dalam Shahiih Sunan Ibni Majah (I/ 268).
[3]. Dari Abu Hurairoh Radhialloohu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Apabila seorang wanita mendirikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang ia suka”.
HR. Ibnu Hibban dalam Kitab Shahiih- nya (Mawaariduz Zam-aan Hal. 315 No. 1296) dan dinyatakan shahiih oleh Syaikh al- Albani dalam Shahiihul Jaami’ Hal. 660. Hadits ini mempunyai hadits pendukung dari riwayat ‘Abdurrohman bin ‘Auf yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad (I/ 191) sedangkan yang lainnya berasal dari riwayat Anas yang dikeluarkan oleh al- Bazzar (Mukhtashar Zawa- idul Bazzaar Karya Ibnu Hajar (I/ 587, No. 1044).
Sumber: 62 Amalan Pembuka Pintu Surga. Hal 41- 42, 136- 137, 142- 143. ‘Abdulloh bin ‘Ali al- Ju’aitsin. Pustaka Imam Asy- Syafi’i. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar