Menuliskan Al- Qur’an di atas Kertas Kemudian mencelupkannya ke dalam Air untuk Diminumkan kepada Orang Sakit.
Yang mempunyai dasar Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam adalah Ruqyah dengan cara membacakan Al- Qur’an atas orang yang sedang sakit secara langsung kemudian meniupkannya ke tubuhnya. Inilah cara ruqyah yang mempunyai dasar dari Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam. Atau dengan cara memohonkan perlindungan atasnya dengan do’a- do’a yang digunakan Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam untuk berlindung kepada Alloh, semisal mengucapkan (yang artinya),
“Aku memohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat- kalimat Alloh yang sempurna dari kejahatan yang diciptakan”.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radhialloohu 'Anhu bahwasanya ia berkata, “Ada seorang lelaki mendatangi Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan berkata, “Wahai Rasululloh, apa yang harus aku perbuat atas kalajengking yang telah menyengatku tadi malam?”. Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab,
“Apabila engkau mengucapkan saat menjelang malam: “Aku berlindung kepada Alloh dengan kalimat- kalimat Alloh yang sempurna dari kejahatan yang diciptakan”, niscaya tidak akan membahayakanmu”. Diriwayatkan oleh Muslim No. 2709, dalam kitab Dzikir dan Do’a, Bab “Berlindung dari Takdir yang Buruk, kesusahan dan lainnya”.
Ibnu Abbas Radhialloohu 'Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam mendo’akan perlindungan untuk Hasan dan Husain, Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya ayah kalian pernah mengucapkannya untuk melindungi Ismail dan Ishaq, “Aku berlindung kepada Alloh dari Setan, Kesedihan dan setiap Mata Jahat”. Diriwayatkan oleh al- Bukhori, No. 3371, dalam Kitab al- Anbiya’, Bab. 10.
atau juga dengan do'a (yang artinya):
“Dengan menyebut Nama Alloh aku memanterai kamu dari segala penyakit yang menyerangmu, dari setiap kejahatan jiwa dan mata jahat yang dengki. Bismillah, aku memanteraimu”.
(Dari Abu Sa’id al- Khudri Radhialloohu 'Anhu diriwayatkan bahwasanya Malaikat Jibril datang kepada Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau merasa sakit..?” Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, “Betul”. Malaikat berkata, “Dengan menyebut Nama Alloh aku memanterai kamu dari segala penyakit yang menyerangmu, dari setiap kejahatan jiwa dan mata jahat yang dengki. Bismillah, aku memanteraimu”. Diriwayatkan oleh Muslim, No. 2186, dalam Kitab ‘Salaam’, Bab “Kedokteran, Sakit, dan Mantera”.
atau dengan berdo'a (yang artinya):
“Rabb ku Alloh yang ada di Langit, Maha Suci Nama Mu. Perkara Mu ada di Langit dan Bumi. Sebagaimana Rahmat Mu ada di Langit, maka jadikan pula Rahmat Mu di Bumi. Ampunilah dosa dan kesalahan kami, Engkau Rabb bagi orang- orang yang baik, turunkanlah rahmat dari rahmat Mu, dan kesembuhan dari Kesembuhan Mu”.
Dan beberapa do’a- do’a syar’i lainnya yang digunakan untuk mengobati orang yang sakit.
Adapun menuliskan ayat- ayat Al- Qur’an di atas kertas, piring atau bejana kemudian dicuci lalu orang yang sakit meminum bekas airnya, SEBAGIAN ULAMA MEMPERBOLEHKANNYA KARENA MENGANGGAP MASIH DALAM BATAS RUQYAH. Akan tetapi YANG BENAR adalah yang telah disebutkan bahwa HENDAKNYA MERUQYAH ORANG YANG SAKIT SACARA LANGSUNG, misalnya dengan membacakan Al- Qur’an atas orang yang sakit, atau membacakan Al- Qur’an di atas air kemudian diminumkan kepada si sakit sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam. Inilah yang benar dan lebih utama, karena kita mengutamakan yang ada dalil- dalilnya. (Fatwa Syaikh Shalih Fauzan al- Fauzan dalam al- Muntaqa, Juz I, hal 72- 73). Wallohu A’lam.
Sumber: “Penyimpangan Terhadap Al Qur’an/ Bida’un Naas Fiil Qur’an (Kumpulan Fatwa:Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al- Jibrin, Syaikh Shalih bin Fauzan al- Fauzan, dan Lajnah Da’imah Lil Buhuts al- ‘Ilmiyah”. Hal. 70- 72. Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz. Pustaka Darul Haq. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar