Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "IKATLAH ILMU DENGAN TULISAN". [Hasan, HR. Ibnu 'Abdil Barr dalam al- Jaami' (I/ 306, No. 395) dari Shahabat Anas bin Malik Radhialloohu 'Anhu. Lihat Takhrij lengkapnya dalam 'Silsilah ash- Shahiihah, No. 2026, dan Shahiih al- Jaami'ish Shaghiir, No. 4434].
Senin, 10 September 2012
TUMBUH DALAM ASUHAN IBUNDA [5]
TUMBUH DALAM ASUHAN IBU
5. Ibunda Imam asy- Syafi’i Rahimahullah.
[oleh Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman bintu ‘Imran [Secara Ringkas- Edt]
Dia adalah Seorang Ibu dengan cita- cita mulia bagi putranya yang yatim. Kemiskinan hidup tak menyurutkan keinginannya agar putranya menjadi seorang yang berilmu. Dia pun menyerahkan asy- Syafi’i kecil ke kuttab (semacam tempat pendidikan anak- anak di masjid).
Karena sang ibu tak memiliki apa- apa yang bia diberikan kepada gurunya, asy- Syafi’i kecil rela belajar sambil berdiri. Ketika gurunya berdiri, asy- Syafi’i kecil menempati tempatnya dengan keridhaan sang guru. Demikian keadaannya hingga al- Imam asy- Syafi’i menyelesaikan hafalan al- Qur’an ketika masih berusia kanak- kanak. Setelah itu, barulah al- Imam asy- Syafi’i Rahimahullah duduk di majelis para ulama di masjid untuk mendengar pembahasan berbagai masalah dan menghafal hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam.
Saat itu pun sang Ibu belum memiliki biaya untuk keperluan puteranya menuntut ilmu. Al- Imam asy- Syafi’i kemudian mengumpulkan tulang, tembikar, kulit unta, dan pelepah kurma untuk menuliskan hadits yang dia dapatkan. Setelah penuh tulisan, tulang, tembikar dan yang lainnya itu disimpan dalam tempayan. Ibunya pun merelakan rumahnya yang kecil untuk meyimpan tempayan itu.
Suatu ketika tempayan- tempayan itu telah menyempitkan rumah mereka, hingga akhirnya al- Imam asy- Syafi’i menghafal semua hadits- hadits yang ditulis dan disimpannya. Kemudian Allah Subhaanahu Wa Ta'ala memberikan kelapangan kepada imam asy- Syafi’I Rahimahullah untuk menuntut ilmu ke Negeri Yaman, (Waratsatul Anbiya’ Hal. 36).
--------------------------------------------------
Inilah kiprah beberapa ibu yang shalehah dalam membesarkan dan mendidik buah hatinya. Semoga menjadi teladan yang baik bagi kita dalam hal keikhlasan, kemuliaan cita- cita, kesungguhan, dan kesabaran hingga berbuah kemuliaan dan kebahagiaan bagi anak- anak kita di dunia ini dan akhirat nanti. Wallahu a'lam.
Sumber: “Majalah Asy Syariah- Rubrik Permata Hati- ‘Tumbuh Dalam Asuhan Ibu- Oleh Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman bintu ‘Imran- Hal. 90- 99. Edisi VIII/1433H/ 2012 N0. 85.
Referensi lainnya :
1. ‘Mereka Adalah Para Shahabiyah’ Hal. 165- 168, “Shafiyyah bintu ‘Abdul Muththalib, Bibi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam./ Dr.Abdurrahman Ra’fat Basya. Pustaka at- Tibyan.
2. ’10 Shahabat Nabi yang Dijamin Surga’, Hal. 327- 334. ‘az- Zubair bin al- ‘Awwam. /Muhammad Ahmad Isa. Pustaka imam asy- Syafi’i
3. “Mereka adalah Para Tabi’in” 125- 138, Ar- Rabi’ah Ar- Ra’yi/ Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya. Pustaka at- Tibyan.
4. “60 Biografi Ulama Salaf” Hal. 212- 230. Imam Sufyan Ats- Tsauri. / Syaikh Ahmad Farid. Pustaka al- Kautsar.
5. “60 Biografi Ulama Salaf” Hal. 258- 276. “Malik bin Anas, Imam Daar al- Hijrah”/ Syaikh Ahmad Farid. Pustaka al- Kautsar.
6. “60 Biografi Ulama Salaf: ‘Muhammad bin Idris asy- Syafi’i- Nashir al- Haq wa as- Sunnah- Hal. 355- 384. Syaikh Ahmad Farid. Pustaka al- Kautsar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar