(39) Jangan Berputus Asa
Diriwayatkan dari Abu Hurairoh Radhialloohu 'anhu bahwa Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ada seorang lelaki yang berlebih- lebihan dalam memperlakukan dirinya sendiri. Kemudian tatkala kematian menghampirinya, ia berpesan kepada anak- anaknya, 'Jika nyawaku nanti telah dicabut, bakarlah jasadku, jadikan seperti tepung, kemudian biarkan angin menerbangkan abu jasadku itu. Demi Alloh, sekiranya Alloh berkenan menyiksaku, tentulah aku akan disiksa dengan siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada selainku'.
Sepeninggalnya, anak- anaknya melaksanakan apa yang dipesankannya. Kemudian Alloh memerintahkan kepada Bumi "Kumpulkanlah seluruh abu yang telah berhamburan di tanah". Lalu Bumi melaksanakan apa yang diperintahkan Alloh. Tiba- tiba jasad lelaki itu berdiri tegak. Dan Alloh bertanya, "Apa yang menyebabkan kamu melakukan hal itu?" Lelaki itu menjawab, "Karena rasa takutku kepada Mu wahai Rabb ku", atau dengan lafadz, "Karena aku takut kepada Mu!" Kemudian Alloh mengampuni dosa orang itu".
HR. Bukhori No. 3478, Muslim No. 2757.
Pelajaran yang dipetik:
1. Keluasan Rahmat Alloh terhadap hamba- Nya.
2. Larangan berputus asa dari memperoleh rahmat dan ampunan Alloh.
3. Adanya udzur/ pemberian maaf disebabkan karena tidak mengerti.
4. Keutamaan takut kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala
5. Anjuran untuk berwasiat menjelang kematian.
6. Alloh Maha Mulia lagi Maha Kuasa berbuat segala sesuatu
7. Sebenarnya anak- anak orang tua itu tidak wajib melaksanakan pesan orang tuanya tersebut, sebab TIDAK ADA KETAATAN DALAM HAL BERMAKSYIAT KEPADA ALLOH.
Sumber: 61 Kisah Pengantar Tidur. Diriwayatkan secara Shahih dari Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam dan Para Shahabat Radhialloohu 'anhum. Hal. 116- 117. Muhammad bin Hamid Abdul Wahab. Darul Haq. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar