Wasiat 20: Larangan Mengharapkan Kematian
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhialloohu 'anhu, ia berkata Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Janganlah salah seorang dari kamu mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Jika terpaksa ia mengharapkannya hendaklah ia mengatakan:
ALLOOHUMMA AHYINII MAA KAANATIL HAYAATU KHOIRON LII, WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHOIRON LII
"Yaa Alloh panjangkanlah hidupku bila kehidupan itu lebih baik bagiku, Atau wafatkanlah aku bila kematian itu lebih baik bagiku"
Shahih, HR. Muslim No. 2680, at- Tirmidzi No. 970, an- Nasa'I No. III/ 4, Ibnu Majah No. 4265, Ahmad No. III/ 103, Ibnu Abi Syaibah No. X/ 265, Ibnu Sunni No. 544, al- Baihaqi No. III/ 377, Ibnu Adi No. VII/ 2077.
Dalam wasiat ini Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan kepada sebuah perkara yang sangat pernting yakni bagaimana caranya kita membimbing diri agar ridho menerima takdir dan ketetapan Alloh Ta'ala. Menyerahkan segala urusan kepada- Nya dalam urusan hidup maupun mati kita. Bagaimana caranya beradab terhadap Alloh Ta'ala dalam seluruh urusan kita, serta memperingatkan diri kita agar tidak bersikap kelewat batas terhadap-Nya. Kita dituntut agar tidak berputus asa terhadap Rahmat- Nya, begitu juga terhadap musibah- musibah lain yang kerap kita alami.
Oleh karena itu, Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan dan mengajak kepada kita untuk bersabar dan menyabarkan diri serta tidak membiarkan diri berputus asa dan berkeluh kesah, tidak membiarkannya lemah, malas dan menganggur.
Sungguh Indah perkataan Ibnul Jauzi Rahimahulloh berikut ini:
"Hai orang yang lalai terhadap diri sendiri, sungguh aneh urusanmu ini. Hai korban hawa nafsu, penyakitmu sangat asing. Hai orang yang panjang angan- angan, engkau bakal dipanggil dan memenuhi panggilan itu. Semua itu sebentar lagi akan segera datang.
"Tidakkah engkau mengingat liang lahatmu, bagaimana nanti engkau bermalam seorang diri. Pipimu lengket dengan tanah dan cacing- cacing akan memakan kulitmu. Sementara orang- orang yang engkau cintai tertawa- tawa melupakan dirimu".
Sumber: 58 Wasiat Nabi Kepada Setiap Muslim. Hal. 72- 74. Syaikh Usamah Na'im Musthafa. Daar An- Naba'. Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar