Sebagian Ulama Salaf berkata, "Barangsiapa beribadah [beramal] kepada Allah tanpa Ilmu, maka apa yang dia rusak lebih banyak dari pada apa yang dia perbaiki".
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, Siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya..." (QS. Al- Mulk: 2)
Imam Fudhail bin 'Iyadh Rahimahullah (wafat th. 187H)
mengatakan,
"Maksudnya supaya Allah menguji kalian siapa diantara kalian yang paling Ikhlas amalnya dan paling benar. Sesungguhnya Suatu amal jika Ikhlas namun tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika benar namun tidak Ikhlas juga tidak diterima hingga ia Ikhlas dan Benar. Ikhlas yaitu dilakukan karena Allah, dan Benar yaitu Harus Sesuai dengan Sunnah" [Majmuu' Fataawaa Syaikhul Islam Ibni Taimiyyah (I/ 333)]
Ikhlas dan Sesuai Sunnah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam adalah dua Syarat diterimanya Amal. Seseorang tidak mungkin bisa mengerjakan suatu amal yang menghimpun kedua syarat tersebut kecuali dengan Ilmu. Tanpa Ilmu, amal tidak mungkin diterima oleh Allah 'Azza Wa Jalla.
Jadi Ilmu adalah Petunjuk Jalan kepada Ikhlas dan Petunjuk jalan kepada mengikuti Sunnah Rasulillah Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam. [Lihat al-'Ilmu Fadhluhu wa Syarafuhu (hal. 92-93)] #bbm- T#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar