Jumat, 04 Oktober 2013

[Terus menerus dalam berdo'a]

[Terus menerus dalam berdo'a] Di dalam Shahiih Muslim, dari Abu Hurairah Radhiallaahu 'Anhu, Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Do’a seorang hamba akan senantiasa terkabul selama ia tidak berdo’a untuk kemaksyiatan, atau untuk memutuskan silaturrahim, dan tidak tergesa- gesa”.
Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah bentuk ketergesa- gesaan yang dimaksud?”
Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, “Hamba tadi berkata: ‘Aku telah berdo’a, sungguh aku telah berdo’a, namun Allah belum juga mengabulkan do’aku. Ia merasa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan do’a”. (Shahiih Muslim, No. 2735). #bbm-T#

[Keutamaan Berbakti Kepada Orangtua]:

[Keutamaan Berbakti Kepada Orangtua]: Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha dia berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam bersabda,
“Ketika aku memasuki Surga, aku mendengar bacaan (Al-Qur’an) di dalamnya. Maka aku bertanya, “Siapakah dia?”, Mereka menjawab, “Haritsah bin Nu’man”. Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, “Demikianlah ganjaran dari berbakti (kepada orang tua), demikianlah (ganjaran) berbakti (kepada orang tua)”.
Dalam Riwayat lain disebutkan, “Aku pernah tidur, lalu aku bermimpi diriku berada di Surga, kemudian aku mendengar suara seorang yang sedang membaca (Al-Qur’an), lalu kutanyakan, “Siapa ini?” Mereka menjawab, “Itu adalah Haritsah bin Nu’man”. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, “Demikianlah (ganjaran dari) berbakti, demikianlah (ganjaran dari) berbakti”. Ia adalah orang yang paling berbakti terhadap ibunya”. (HR. Ahmad dengan Sanad yang Shahih). #bbm-T#