Selasa, 30 Juni 2009

KIAT MENDAPATKAN JODOH YANG SHOLIHAH

KIAT MENDAPATKAN JODOH YANG SHOLIHAH
Oleh Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron
Disadur dari Majalah Al Mawaddah Edisi ke-10 Tahun ke-2, Mei 2009, Hal. 04

SOAL:
Assalamu’alaikum wrwb. Ustadz, ana ingin tanya bagaimanakah kiat untuk mendapatkan jodoh yang sholihah?
(Hamba Allah, Sidoarjo, 08133268XXXX).

JAWAB:
Wassalamu’laikum wrwb. Siapkan diri menjadi laki2 yang Sholih, karena laki2 yang sholih insya Allah akan mendapat jodoh yang sholihah. Perhatikan firman Allah ta’ala yang artinya : “..dan wanita2 yang baik adalah untuk laki2 yang baik, dan laki2 yang baik adalah untuk wanita2 yang baik (pula)..” (QS.an-Nuur [24]: 26)

Untuk menjadi orang Sholih, tuntutlah ilmu dien Islam sebanyak2nya dari ahlinya, dan berusahalah mengamalkan ibadah2 yang wajib dan yang sunnah, serta meninggalkan semua yang haram dan yang makruh. Sederhanalah dalam segala urusan dunia agar sempat menuntut ilmu dan beribadah. Dan berlatihlah sabar ketika menghadapi masalah, karena kesungguhan dan kesabaran adalah pangkal kebaikan dunia dan akhirat.

Selanjutnya, carilah wanita yang baik akidah, ibadah dan akhlaknya, karena pada umumnya wanita itu kurang akal dan agamanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya, atau karena baik agamanya; pilihlah wanita yang baik agamanya niscaya kamu bahagia”. (HR. Bukhari 4700).



Carilah wanita yang tidak suka keluar rumah, dan tidak suka bergaul dengan laki2 yang bukan mahromnya (baca surat al-Ahzab [33]: 23). Carilah wanita yang qona’ah, banyak anak, penyayang dan pemalu. Semua itu bisa ditanyakan lewat orang yang dekat dengannya. Dari Mi’qol bin Yasar Radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda : “Nikahilah wanita yang penyayang dan banyak anaknya, karena aku menginginkan umatku banyak”. (HR. Abu Dawud 1754, dan dishahihkan oleh al-Albaniy dalah Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 1/286).

Bila memungkinkan, carilah istri dari keluarga yang baik, bukan dari keluarga yang rusak akidah dan moralnya. Karena baiknya keluarga akan membantu ketenangan jiwa.
“Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat, dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”. (QS. Maryam [19]: 28).

Wallahu a’lamu.

Minggu, 28 Juni 2009

KETELADANAN RASULULLAH SAW SAAT KEHILANGAN ‘BUAH HATI’

KETELADANAN RASULULLAH SAW SAAT KEHILANGAN ‘BUAH HATI’



Sebagai contoh terbaik bagi umat ini, kita dapatkan dari keteladanan kisah nyata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam saat putranya, Ibrahim, meninggal dunia pada usia yang sangat dini. Namun demikian Rasulullah tegar dalam menjalani ujian kehidupan tersebut. Ketika Ibrahim telah dekat dengan ajalnya, Rasulullah mendekapnya dalam pangkuan, Beliau menciumnya dan beberapa saat kemudian Ibrahim menghembuskan nafasnya yang terakhir. Saat itu Rasulullah meletakkannya dan beliaupun menangis.

‘Abdurrahman bin ‘Auf bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah engkau menangis padahal engkau telah melarang (Kami) menangis (yakni tangis ratapan atau niyahah)?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Wahai Ibnu ‘Auf, sesungguhnya aku tidak melarang (Kalian) menangis, hanya saja aku melarang dua jenis suara bodoh lagi jahat; yakni suara alunan (musik) yang melalaikan dan seruling-seruling setan, serta suara tamparan wajah dan mengoyak pakaian ketika musibah. Adapun (tangisan) ini adalah kasih sayang, dan barangsiapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak disayangi. Jikalah ini bukan janji (Allah ‘Azza Wajalla) yang pasti terjadi dan ucapan yang benar, serta yang telah wafat mendahului kita pastilah akan kita susul, maka kita akan lebih bersedih dari ini. Sungguh Kami bersedih dengan (kepergianmu) wahai Ibrahim. Air mata berlinang..., hati bersedih..., kita tidak mengucapkan (sesuatu) yang akan mendatangkan murka Allah ‘Azza Wajalla”.

(HR. Al-Bukhari 1303, Muslim 2025, Shahih Sunan Abu Dawud dengan No. 2681 (3126), Ahmad 13014 Seluruhnya dari Anas Radhiallahu ‘anhu, Ibnu Majah 1589 dari Asma bintu Yazid Radhiallahu ‘Anha, Adapun lafadz dan kisah di atas diriwayatkan oleh Hakim 6825 dari Jabir dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf Radhiallahu ‘anhu).
Lihatlah ketegaran dan ketabahan hati Rasulullah, sekalipun hati beliau bersedih dan air mata berlinang namun beliau menjauhkan diri dari segala sesuatu yang akan mendatangkan murka Allah, karena Beliau meyakini bahwa semua yang terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah, yang sarat kebaikan serta hikmah. Tidak sedikitpun Allah mendzolimi hamba-Nya.



Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-An’am (6): 18). “Dan Aku sekali-kali tidak mendzolimi hamba-hamba-Ku” (QS. Qaaf (50): 29). Dengan meyakini hal ini, maka seorang mukmin akan mudah berlapang dada terhadap segala yang terjadi karena Allah ta’ala pasti memberikan yang terbaik. Menyadari bahwa semua yang kita miliki hanyalah ujian serta titipan sementara yang suatu saat akan kembali kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Kepunyaan Allah ‘Azza Wajalla sajalah segala yang ada di langit dan di bumi; dan hanya kepada Allah ta’ala segala urusan dikemballikan”. (QS. Ali Imran (3): 109).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya : “Apabila Allah ta’ala mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka, Barangsiapa ridha, maka akan mendapatkan ridho (Allah ‘Azza Wajalla), dan barangsiapa marah (benci) maka baginya kebencian dan kemurkaan (Allah ‘Azza Wajalla)”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah; Lihat Shahih Sunan Tirmidzi 2396, Shahih Sunan Ibnu Majah 4031 dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu. Syaikh al-Albaniy berkata hadits ini Hasan).

Sumber : Majalah Assunnah edisi Rajab 1430H, Rubrik Baituna edisi 04, Juli 2009 Hal. 2-3.

Sabtu, 27 Juni 2009

Hohoho

Hohoho..
assalamu'alaikum wrwb semuanya.
lama tak mampir ney...
sekalinya mampir..e ternata sudah lama saya ndak ngisi blog sendiri xixixi..
biasa..dengan segala aktivitas yang bukan aktivitas (lho.?!) menghanyutkan admin ke dalam situasi dan kondisi yang tidak diinginkan (lhah..??)

yah..sudahlah, mari kita buka lembaran hidup yang baru lagi yeah..!!! ^0^