Rabu, 04 Februari 2009

Tentang CINTA . . . [2]

HADITS- HADITS CINTA DI ATAS CINTA II

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan cinta sebagai jalan menuju apa yang dicintai-Nya, dan telah menjadikan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya sebagai dalil atas kebenaran dan kejujuran cinta. Dia-lah yang telah menggerakkan jiwa dengan cinta menuju kesempurnaan. Maha suci Allah yang telah memalingkan hati kepada yang Dia kehendaki dan untuk apa yang Dia kehendaki dengan kekuasaan-Nya. Dia-lah yang telah menjadikan cinta bercorak dan bercita warna, membagikan cinta kepada para hamba-Nya, memberikan pilihan kepada mereka apa dan siapa yang dicintainya; ada cinta yang mulia dan ada yang hina, ada cinta harta, wanita, tahta, dan segala nista.

Namun ada sebuah cinta yang paling mulia, (yaitu) cinta kepada Sang Pencipta Cinta, yang telah menciptakan alam semesta dengan cinta, dan untuk cinta, karena pada hakikatnya cinta yang tertinggi dan termulia dari hamba adalah menghamba kepada-Nya. Dan tiada yang berhak menerima cinta termulia ini melainkan Dzat yang seluruh alam harus tunduk kepada-Nya. Karena tidaklah jin dan manusia diciptakan melainkan untuk menghamba kepada-Nya. Dan seluruh cinta harus tunduk di bawah cinta-nya dan cinta karena-Nya.



Semakin bertambah cinta seorang mukmin kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya, maka semakin bertambah pula rasa manis imannya. Karena iman memiliki rasa manis dalam hati, kelezatan dan kebahagiaan yang tak mungkin bisa diungkapkan melainkan bagi yang telah merasakannya; sementara manusia berbeda-beda dalam merasakan manis dan lezatnya iman yang tidak diketahui melainkan oleh Allah ta’ala, itulah CINTA DI ATAS CINTA. (Disarikan dari muqaddimah Ibnul Qayyim dalam Roudhotul Muhibbin dan Majmu’ Fatawa 10/ 648-650).

To be continued...

Tidak ada komentar: