Sabtu, 17 Januari 2009

KEHANCURAN KAUM TSAMUD [2]

Kamis, hari pertama dari masa tenggang yang diancamkan, terlihat wajah-wajah kaum Tsamud mulai menguning, tak jelas apa sebabnya. Kemudian datanglah hari kedua, Jum’at, wajah-wajah mereka berubah menjadi merah. Lalu datanglah hari ketiga, Sabtu, wajah-wajah mereka berubah menjadi hitam. Maka tibalah saatnya waktu yang telah diancamkan, hari Ahad.

Mereka semua duduk tertegun menanti apa yang akan terjadi pada mereka. Mereka tak tahu bagaimana bentuk adzab yang diancamkan dan dari mana datangnya. Maka, ketika matahari terbit di hari itu, terdengarlah suara yang sangat keras bak halilintar dari langit. Disusul gempa hebat yang menggetarkan semua yang ada di bumi. Akhirnya, tak satupun nyawa kaum Tsamud yang tak beriman yang tersisa, semua dicabut secara mengenaskan; tak kenal dewasa, anak-anak, laki-laki, dan perempuan semuanya menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan.

Allah ta’ala berfirman menggambarkan keadaan mereka

“Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan suara petir yang amat keras”. (QS. Al-Haqqoh [69]: 5).

“Lalu datanglah gempa menimpa mereka dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka”.
(QS. Al-A’rof [7]: 78).

Nabi Sholih ‘alaihissalam dan orang-orang yang beriman diselamatkan oleh Allah ta’ala :

“Dan kami selamatkan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Fushshilat [41]: 18).

Pasca kehancuran kaum Tsamud, Nabi Sholih ‘alaihissalam meninggalkan tempat tinggal mereka dan menetap di tanah haram. Wallohu A’lam. Allah ta’ala mengisahkan :

“Maka berpalinglah Nabi Sholih meninggalkan kaumnya. Dia berkata, ‘Wahai kaumku, sungguh aku telah sampaikan risalah Rabb-ku kepada kalian dan aku telah menasihati kalian. Tetapi kalian tidak menyukai orang yang memberi nasihat’”. (QS. Al-A’rof [7]: 79).

to be continued...

Tidak ada komentar: