Minggu, 15 Februari 2009

TANGISAN SEBATANG KAYU [1]

Assalamu'alaikum wrwb.
Apa kabar semuanya..? smg sehat2 yakz.
Berikut ada kisah shahih yg bersumber dari majalah Assunnah edisi 6-7 tahun ke XII. Semoga bermanfaat.
Selamat membaca.
Wassalamu'alaikum wrwb.
_______________________________________________________________________
TANGISAN SEBATANG KAYU

Hadits tentang tangisan sebatang kayu kurma termasuk sangat masyhur dan tersebar luas. Riwayatnya mutawatir yang dikeluarkan oleh para ahli hadits dan diriwayatkan oleh sebagian para shahabat, diantaranya Ubai bin Ka’ab, Jabir bin ‘Abdullah, Anas bin Malik, ‘Abdullah bin ‘Umar, ‘Abdullah bin Abbas, Sahl bin Sa’ad, Abu Said al-Khudri, Buraidah, Ummu Salamah, dan Muthalib bin Abi Wadda’ah; semuanya menceritakan riwayat yang semakna dengan hadits ini.

Diantara hadits yang menceritakan tentang tangisan sebatang kayu kurma itu ialah saat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam berkhutbah di samping kayu itu pada hari jum’at. Kisah ini sangat masyhur di kalangan para shahabat :

Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu menceritakan : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat beliau dibuatkan mimbar, beliaupun menggunakan mimbar, maka menangislah kayu itu. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pun mendatangi dan mengusap kayu itu dengan tangannya kepada kayu itu”. (HR.Bukhari, no. 3583. Lihat kitab Manaqib, bab : ‘Alamatun-Nubuwwah Fil Islam).




Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan kepada kami seraya berkata : “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari jum’at berdiri di samping sebatang kayu atau kayu kurma, lalu seorang wanita dari kalangan Anshar berkata : ‘Wahai Rasulullah, maukah engkau kami buatkan sebuah mimbar?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : ‘(Jika kalian mau buatlah)’, lalu mereka membuatkan mimbarnya”.

Pada hari jum’at tiba, Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju mimbar, maka menjeritlah kayu kurma seperti tangisan bayi. Lalu Nabi pun turun kemudian mendekap kayu itu yang merintih seperti seorang anak kecil.

Jabir Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Kayu kurma itu menangis karena kebiasaannya dahulu mendengar dzikir yang diucapkan di sisinya”. (HR. Bukhari, no.3584, bab : ‘Alamatun Nubuwwah Fil-Islam’).

Tidak ada komentar: