Sabtu, 14 Agustus 2010

Anjuran Bersabar di Saat Senang Maupun Susah. [Wasiat 21]


Anjuran Bersabar di Saat Senang Maupun Susah. [Wasiat 21]

Diriwayatkan dari Shuhaib bin Sinan Radhialloohu 'anhu, ia berkata Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, semua urusannya baik baginya dan hal ini tidaklah dimiliki oleh selain dia. Apabila mendapatkan kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya".

[Shahiih, diriwayatkan oleh Muslim No. 2999, al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. VIII/ 130, Ibnul Mubarak dalam kitab az-Zuhd no. II/ 92, Ahmad no. V/ 24, Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir no. III/ 39, asy-Syuyuthi dalam ad-Durr al-Mantsur no. I/ 154.]

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhialloohu 'anhuma, ia berkata: Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:


"Seorang muslim yang berbaur dengan masyarakat dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik daripada muslim yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak sabar atas gangguan mereka"

Dalam wasiat ini Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa sabar kedudukannya sangat agung dalam agama. Bagaimana tidak, semua perkara agama hanya bisa ditegakkan dengan kesabaran. Sabar dalam hal melaksanakan ketaatan kepada Alloh, dan sabar dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan oleh Alloh, dan sabar dalam menerima takdir Alloh.

Orang sabar adalah orang yang beruntung karena ia telah mentaati Alloh dan mengharap pahala di sisi-Nya. Keluh kesah dan kekesalan tidaklah dapat merubah takdir serta hanya merugikan diri sendiri.



Sungguh Indah apa yang dikatakan oleh 'Ali bin Abi Thalib Radhialloohu 'anhu berikut ini:

"Janganlah kalian tertipu dengan kehidupan dunia. Karena dunia hanyalah tempat yang dikelilingi dengan bala' dan ujian, dikenali dengan kefanaan, disifati dengan tipu daya. Semua yang ada di atasnya akan hilang. Kenikmatannya dipergulirkan kepada penghuninya, terus berganti peristiwanya, tak seorangpun yang akan luput dari keburukannya. Kebahagiaan dan kesenangan penghuninya akan berganti dengan bala' dan musibah. Keadaannya terus berubah-ubah. Berputar bagaikan roda pedati. Kehidupan di dalamnya tercela, harapan di dalamnya tidak abadi. Penghuninya hanyalah sebagai target sasaran panah dunia dan merenggut mereka dengan kematiannya. Setiap kematian di dalamnya sudah ditakdirkan oleh Alloh dan seluruh langkah di dalamnya sudah ditentukan". Walloohu a'lamu.

Sumber: 58 Wasiat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada setiap Muslim. Hal. 74-76. Syaikh Usamah Na'im Musthafa. Terjemah: Ust. Abu Ihsan al-Atsary. Daar An-Naba'

Tidak ada komentar: