Selasa, 10 Agustus 2010

Keutamaan Ridho Kepada Alloh 'Azza Wa Jalla Dan Rasul- Nya Shalallaahu 'Alaihi Wa Sallam Serta Agama Islam

Keutamaan Ridho Kepada Alloh 'Azza Wa Jalla Dan Rasul- Nya Shalallaahu 'Alaihi Wa Sallam Serta Agama Islam.

Dari 'Abbas bin 'Abdil Muththalib Radhialloohu 'anhu, bahwa dia telah mendengar Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Akan merasakan kelezatan/ kenikmatan iman, orang yang ridho kepada Alloh 'azza Wa Jalla sebagai Rabb-nya dan Islam sebagai agamanya serta (Nabi) Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagai Rasul-Nya". (Shahih, HR. Muslim No. 34)



Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan ridho kepada Alloh 'Azza Wa Jalla, Rasul-Nya, dan agama Islam, bahkan sifat ini merupakan pertanda benar dan sempurnanya keimanan seseorang. (Lihat Kitab 'Syarh Shahih Muslim' (2/2) dan 'Tuhfatul Ahwadzi' (7/ 311).

Imam an-Nawawi Rahimahulloh ketika menjelaskan makna hadits ini, beliau berkata:


'Orang yang hanya menghendaki (ridho) Alloh Subhanahu wa ta'ala, dan hanya menempuh jalan agama Islam, serta tidak beribadah kecuali dengan petunjuk syari'at (yang dibawa oleh) Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam , tidak diragukan lagi orang yang memiliki sifat ini, maka niscaya kemanisan iman akan masuk ke dalam hatinya sehingga dia bisa merasakan kemanisan dan kelezatan iman tersebut (secara nyata). (Lihat Kitab 'Syarh Shahih Muslim' (2/ 2).

Beberapa Faedah penting yang terkandung di dalam hadits ini:
1. Arti 'Ridho kepada sesuatu' adalah merasa cukup dan puas dengannya, serta tidak menginginkan selainnya. (Lihat Kitab 'Syarh Shahih Muslim' (2/ 2).

2. Arti 'Merasakan kelezatan/ kemanisan iman' adalah merasakan kenikmatan ketika mengerjakan ibadah, dan ketaatan kepada Alloh 'Azza Wa Jalla, bersabar dalam menghadapi kesulitan dalam (mencari) ridho Alloh dan Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan mengutamakan semua itu di atas balasan duniawi, disertai dengan kecintaan kepada Alloh 'Azza Wa Jalla dan Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan melakukan (segala) perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (Lihat Kitab 'Tuhfatul Ahwadzi' (7/ 312)).



3. Makna 'Ridho kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala Sebagai Rabb' adalah ridho kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihan-Nya, serta kepada apa yang diberikan dan dicegah-Nya. Inilah syarat untuk mencapai tingkatan ridho kepada-Nya sebagai Rabb secara utuh dan sepenuhnya. (Lihat Kitab 'Fiqhul Asma-il Husna' Hal. 81)

4. Makna 'Ridho kepada Islam sebagai agama' adalah merasa cukup dengan mengamalkan syariat Islam dan tidak akan berpaling kepada selain Islam. Demikian pula Ridho kepada Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam sebagai Rasul, artinya hanya mencukupkan diri dengan mengikuti petunjuk dan Sunnah Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Alloh 'Azza Wa Jalla, serta tidak menginginkan petunjuk selain petunjuk dan Sunnah beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam. ( Lihat Kitab 'Faidhul Qadiir' (3/ 557).

5. Sifat yang mulia inilah yang dimiliki oleh para Shahabat Rasululloh Shallallaahu 'alaihi wa sallam , generasi terbaik ummat ini, yang semua itu mereka capai dengan taufik dan semangat mereka dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala sebagai mana dalam firman-Nya:



"Tetapi Alloh menjadikan kamu sekalian (wahai para shahabat) cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan perbuatan maksyiat. Mereka itulah orang- orang yang mengikuti jalan yang lurus". (QS. Al- Hujurot: 7).

Juga mereka yang disebutkan dlaam hadits Shahih:
"Memang demikian (keadaan) iman ketika kemanisan/ kelezatan iman itu telah masuk dan menyatu ke dalam hati manusia (para Shahabat)". (Shahih, HR. al-Bukhori No. 07).


Sumber: Majalah As-Sunnah Rubrik: Fadhoil_ Baituna. Hal 06-07. Edisi Agustus - September 2010/ Ramadhan -Syawwal 1431H.


Tidak ada komentar: