Sabtu, 16 Oktober 2010

NILAI- NILAI KEBAIKAN DAN ETIKA PERGAULAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ

NILAI- NILAI KEBAIKAN DAN ETIKA PERGAULAN

1354. Diriwayatkan dari Abu Hurairoh Radhialloohu 'Anhu ie berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa ingin rizqy-nya dilapangkan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim”.

[HR. al- Bukhori No. 5985 dengan sanad yang Shahiih].

1355. Diriwayatkan dari Zubeir bin Muth’im Radhialloohu 'Anhu ia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Tidak akan masuk Surga Orang yang memutuskan, yaitu memutuskan hubungan Silaturrahim”.

[Muttafaqun ‘Alaih, al- Bukhori No. 5984, dan Muslim No. 2556, dengan sanad yang Shahiih, Menurut penjelasan Sufyan bin Uyainah, hadits ini hanya terdapat dalam riwayat Muslim dan tidak terdapat dalam riwayat al- Bukhori].

1356. Diriwayatkan dari al- Mughirah bin Syu’bah Radhialloohu 'Anhu bahwa Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya Alloh mengharamkan atas kalian perbuatan durhaka terhadap Ibu, mengubur anak perempuan hidup- hidup, dan menahan harta namun terus meminta. Dan Alloh membenci atas kalian Qila wa Qola (kata Si Anu dan kata Si Anu), banyak bertanya (banyak meminta), dan menyia- nyiakan harta”.

[Muttafaqun ‘Alaih, al- Bukhori No. 5975, Muslim dalam kitab Shahiihnya (III/ 593), dengan Sanad yang Shahiih].

1357. Diriwayatkan dari Abdulloh bin Amru Radhialloohu 'Anhuma, dari Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bahwa beliau bersabda,

“Ridho Alloh ada dalam ridho Ibu Bapa, dan Murka Alloh ada dalam murka Ibu Bapa”.

[HR. at- Tirmidzi, diShahiihkan oleh Ibnu Hibban dan al- Hakim] >> at- Tirmidzi No. 1900, Ibnu Hibban dalam Kitab Shahiihnya, No. 2026, dan al- Hakim dalam Kitab al- Mustadrak nya (IV/ 151- 152), Hadits ini dinyatakan Shahiih oleh Syaikh al- Albani dalam Kitabnya, ‘Shahiih Sunan at- Tirmidzi’, Lihat Kitab Silsilah al- Ahaadiits Ash- Shahiihah No. 516].




1358. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhialloohu 'Anhu dari Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam beliau bersabda,

“Demi Alloh yang jiwaku berada di Tangan- Nya, tidak sempurna iman seorang hamba hingga ia menyukai bagi tetangganya atau saudaranya, apa- apa yang ia sukai bagi dirinya sendiri”.

[Muttafaqun ‘Alaih, al- Bukhori No. 13, dan Muslim No. 45, dengan Sanad Shahiih, dan lafadz ini adalah lafadz dalam Riwayat Imam Muslim].

1359. Diriwayatkan dari Abdulloh bin Mas’ud Radhialloohu 'Anhu ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam tentang dosa apakah yang paling besar?” Beliau menjawab,

“Engkau menjadikan sekutu bagi Alloh sedangkan Dia- lah yang menciptakanmu”. “Kemudian Apa lagi?” tanyaku. Beliau bersabda, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia akan makan bersamamu”. “Kemudian apa lagi?” tanyaku. Beliau bersabda, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu”.

[Muttafaqun ‘Alaih, al- Bukhori No. 4477, dan Muslim No. 86, dengan tambahan, “Maka Alloh menurunkan Firman- Nya,

“Dan orang- orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Alloh, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Alloh (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapatkan (pembalasan) dosa (nya)”. QS. Al- Furqon: 68)].

1360. Diriwayatkan dari Abdulloh bin Amru bin al- Ash Radhialloohu 'Anhuma, bahwa Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Termasuk Dosa besar adalah seseorang memaki kedua orang tuanya sendiri”. Ada yang bertanya, “Mungkinkah seseorang memaki kedua orang tuanya sendiri?”. Rasululloh berkata, “Ya, ia memaki ayah orang lain lalu orang itu balas memaki ayahnya. Dan ia memaki ibu orang lain, lalu orang itu balas memaki ibunya”.

[Muttafaqun ‘Alaih, HR. at- Tirmidzi (IV/ 1899), dinyatakan Shahiih oleh Syaikh al- Albani dalam Silsilah Ash- Shahiihah No. 515].

1361. Diriwayatkan dari Abu Ayyub Radhialloohu 'Anhu bahwa Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya seiman lebih dari tiga hari, Keduanya bertemu akan tetapi yang satu berpaling dan yang lain juga berpaling. Dan yang paling baik di antara keduanya adalah yang lebih dahulu memberi salam”.

[Muttafaqun ‘Alaih, al- Bukhori No. 6077, dan Muslim No. 2560 dengan sanad yang Shahiih].


1362. Diriwayatkan dari Jabi Radhialloohu 'Anhu bahwa Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Setiap perbuatan Ma’ruf itu adalah sedekah”.

[HR. al- Bukhori No. 6021 dengan sanad yang Shahiih, dan Diriwayatkan oleh juga beliau dalam kitab Adabul Mufrod dengan sanad yang tidak mengapa/ Laa Ba’sa Bihi].

1363. Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radhialloohu 'Anhu ia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Janganlah kamu menganggap remeh apa saja dari kebaikan, Meski hanya engkau bertemu saudaramu dengan muka yang manis”.

[HR. Muslim, dalam Kitab Shahiihnya No. 2626, dengan sanad yang Shahiih].

1364. Dari Abu Dzarr Radhialloohu 'Anhu ia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Apabila engkau masak lauk maka banyakkanlah kuahnya dan hadiahkanlah kepada tetanggamu”.

[HR. Muslim dalam kitab Shahihnya No. 2625, dengan sanad yang Shahiih].

1365. Diriwayatkan dari Abu Hurairoh Radhialloohu 'Anhu ia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa melepaskan seorang muslim dari sebuah kesusahan dari kesusahan dunia niscaya Alloh akan melepaskannya dari kesusahan- kesusahan Akhirat. Dan barangsiapa memberi kelonggaran kepada orang yang susah niscaya Alloh akan memberi kelonggaran baginya di Dunia dan di Akhirat. Dan barangsiapa menutup aib seorang muslim niscaya Alloh akan menutup aibnya di Dunia dan di Akhirat. Dan Alloh senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.

[HR. Muslim, dalam Kitab Shahiihnya No. 2699 dengan Sanad Shahiih].

1366. Diriwayatkan dari Abdulloh bin Mas’ud Radhialloohu 'Anhu ia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”.

[HR. Muslim, dalam Kitab Shahiihnya No. 1893, dari Jalur Shahabat Abu Mas’ud dengan Sanad yang Shahih].

1367. Diriwayatkan dari Abdulloh bin Umar Radhialloohu 'Anhuma, dari Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam beliau bersabda,

“Siapa saja yang meminta perlindungan kepadamu dengan menyebut Nama Alloh aka lindungilah, Siapa saja yang meminta kepadamu dengan menyebut Nama Alloh maka berilah, Siapa Saja yang mengundangmu maka datangilah, Siapa saja yang berbuat baik kepadamu maka balaslah, Jika kamu tidak memiliki (Sesuatu untuk membalasnya) maka do’akanlah ia”.

[HR. al- Baihaqi dalam al- Kubra (IV/ 199)].

Sumber: ‘Terjemah Bulughul Maram’ Hal. 670- 675, Bab Nilai- nilai Kebaikan dan Etika Pergaulan’. al- Hafizh Ibnu Hajar al- Asqalani. Pustaka at- Tibyan. Solo.

Tidak ada komentar: