Jumat, 05 November 2010

Keutamaan Sholat- Sholat Sunnah.

Keutamaan Sholat- Sholat Sunnah.

Dari Abu Hurairoh Radhialloohu 'Anhu dia berkata, Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari manusia pada hari Kiamat dari amalan- amalan mereka adalah Sholat. Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Rabb kami ‘Azza Wa Jalla berfirman kepada para Malaikat –dalam keadaan dia paling tahu-

“LIHATLAH KEPADA SHOLATNYA HAMBA- KU APAKAH SEMPURNA ATAU KURANG, JIKA SEMPURNA MAKA TULISLAH KESEMPURNAAN PADA AMALAN- AMALANNYA”. Dan jika kurang maka Alloh berfirman, “LIHATLAH APAKAH HAMBA- KU MEMILIKI AMALAN- AMALAN SUNNAH” jika ia memiliki amalan- amalan Sunnah maka Alloh berfirman,

“SEMPURNAKAN BAGI HAMBA- KU AMALAN- AMALAN WAJIBNYA DARI AMALAN- AMALAN SUNNAHNYA KEMUDIAN AMBILLAH AMALAN- AMALAN ATAS (KAIFIYAT) INI”.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan nya 1/ 229, Ibnu Majah dalam Sunan nya 1/ 458, Nasa-i dalam Sunan nya 1/ 323, dan Tirmidzi dalam Jami’ nya 2/ 269, dan dishahihkan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahiihul Jaami’ No. 2020.

Sholat- sholat sunnah memiliki banyak hikmah- hikmah dan keutamaan- keutamaan yang agung di antaranya,

1. Alloh akan membangunkan rumah bagi pelakunya di Surga sebagaimana hadits Ummu Habibah Radhialloohu 'Anha bahwasanya Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Tidak ada seorang hamba muslim yang sholat untuk Alloh di setiap harinya 12 rokaat yang sunnah melainkan Alloh akan membangunkan baginya rumah di Surga”. (HR. Muslim).

2. Alloh mengharamkan Neraka atas pelakunya sebagaimana dalam hadits Ummu Habibah Radhialloohu 'Anha bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Barangsiapa yang selalu mengamalkan empat roka’at sebelum Dzuhur dan empat roka’at sesudahnya maka Alloh mengharamkan Neraka atasnya”. (Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Nasa-i, dan Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahih Targhib 1/ 310).

3. Dua roka’at sebelum Shubuh lebih baik daripada dunia dan seisinya sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah Radhialloohu 'Anha bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Dua rokaat Fajar lebih baik daripada Dunia dan Seisinya”. (Hadits Riwayat Muslim).

4. Menjadi sebab turunnya Rahmat Alloh ‘Azza Wa Jalla sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar Radhialloohu 'Anhuma bahwa Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Semoga Alloh merahmati orang yang sholat empat roka’at sebelum Sholat Ashar”. (Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahih Targhib: 1/312).


5. Alloh memuji dalam Kitab- Nya orang- orang yang sholat sunnah antara Maghrib dan ‘Isya sebagaimana dalam hadits Anas bahwasanya firman Alloh Ta’ala,

“Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka”. (QS. As- Sajdah [32]: 16) turun pada sholat antara Maghrib dan ‘Isya (Hadits Riwayat Abu Dawud, dan Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahih Targhib 1/ 313).

6. Sholat Witir di akhir malam disaksikan oleh para Malaikat sebagaimana dalam hadits Jabir bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya sholat di akhir malam disaksikan (oleh para Malaikat)” (Hadits Riwayat Muslim).

7. Alloh memberikan sebuah kamar di Surga yang nampak dalamnya dari luarnya, dan nampak luarnya dari dalamnya bagi orang yang Sholat Malam sebagaimana dalam hadits Abu Malik al- Asy’ari bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Di Surga ada sebuah kamar yang nampak dalamnya dari luarnya dan nampak luarnya dari dalamnya”. Abu malik berkata, “Bagi siapa kamar itu Wahai Rasululloh..?” Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Bagi orang yang BAIK UCAPANNYA, MEMBERI MAKAN, dan SHOLAT MALAM KETIKA MANUSIA SEDANG TIDUR”. (Hadits Riwayat Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahih Targhib 1/ 326).

8. Sholat malam adalah penghapus kejelekan- kejelekan sebagaimana dalam hadits Abu Umamah bahwasanya Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,

“Hendaknya kalian melakukan sholat malam karena dia adalah kebiasaan orang- orangsholih sebelum kalian, kurbah (untuk mendekatkan diri) kepada Rabb kalian, penghapus kejelekan- kejelekan, dan menjauhkan dari dosa”. (Hadits Riwayat Tirmidzi dan dihasankan oleh Syaikh al- Albani dalam Shahih Targhib 1/ 328).

Sumber: ‘Sudah Benarkah Sholat Kita”. Hal. 117- 120. Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah. Majelis Ilmu Publisher. Gresik.

Tidak ada komentar: